Tidak Semua Ilmu Parenting Harus Kita Ikutin

​Siapa yang kalau lihat kreator parenting lagi ngasih tips langsung di ikutin??? Akuuu ( sambil ngacungin jempol hihi..)

Ini seriusan loh, dulu waktu anak pertama, kan buta banget tuh sama yang namanya ilmu parenting belum lagi aku juga nikah muda. Jangankan ilmu parenting, ilmu jadi istri yang baik aja masih seutil.

Jadi begitu setelah lahiran udah pasti banyak banget dong nasihat serta larangan dari orang tua yang masih awam,

contoh "Jangan tidur pagi, nanti darah putih naik ke kepala dan mata bisa rabun!"

Terus "Jangan makan pedes kalau anak asi, nanti bisa mencret,"

Bahkan "Tali pusarnya jangan dibuang, kalau anak sakit rendamkan tali pusarnya di air lalu diminumkan ke anak."


Sebenarnya hal ini sudah banyak dipahami oleh ibu-ibu gen Z, udah pada pinter lah ya istilahnya. Tapi yang jadi masalahnya adalah ibu gen Z inikan (termasuk aku) Gurunya adalah Google atau Kreator Parenting di sosmed nih, sementara faham/ilmu dari beberapa kreator tidak sama, yang ini bilang boleh yang itu bilang jangan. 

Point penting yang kudu kita ketahui dulu tentang panutan kita si konten kreator/selebgram ini adalah kenyataan dan di sosmed belum tentu sama, dan mereka yang menjadi kreator parenting itu memiliki cukup waktu, dana, dan pengasuh yang bisa meringankan beban mereka dalam mengasuh anak, lah kita? Semua pekerjaan rumah dan anak sendirian ngerjainnya hehe belum lagi dananya pas-pasan "uhuk uhuk.."


Nah sekarang aku sudah menyimpulkan beberapa hal yang mungkin bisa membantu ibu-ibu muda supaya tidak kebingungan lagi hehe..


Tidak semua harus di ikuti !

Dari pengalamanku ternyata mengikuti cara mendidik ala Selebgram / kreator sosmed ini tidak sepenuhnya wajib. Memang benar jika akan lebih baik bagi kita untuk mengganti kata

1. "NAKAL" menjadi "ANAK BAIK MAMA" , contoh

  " kamu NAKAL sekali tidak dengar kata mama!" menjadi " ANAK BAIK MAMA, dengerin mama ngomong ya,"

2. "JANGAN" menjadi "SEBAIKNYA"

 contoh

"Misya JANGAN melompat dikasur!"

 menjadi "Misya, jika ingin melompat SEBAIKNYA dilantai saja karna kasur tempat untuk kita tidur." Dll

tujuan supaya anak-anak kita jadi lebih mudah diatur.

Untuk kasusku jujur saja ini cukup melelahkan apalagi kita harus berfikir keras untuk mengganti kata negatif menjadi positif. Jadi kesimpulannya ada di diri kita masing-masing ya bu, tidak semua harus kita ikuti dan jangan merasa bersalah atau gagal saat tidak sesuai ekspektasi. Yah sesekali boleh kok bilang No/Jangan ke anak hehe..


Perihal jam tidur 

Lagi-lagi ala selebgram, jam tidur anak  saja ada waktu-waktunya bahkan ada terapi khusus untuk mendisiplinkan anak. Iyapp ini sah-sah aja biar anak memiliki waktu tidur yang produktif sehingga si kecil lebih cepat tanggap dan tidak mudah rewel hingga tantrum.

Aku kembalikan ke buibu, jika berhasil mengikuti panduan tidur produktif dari selebgram its ok banget, namun jika tidak berhasil mengapa harus dipusingkan yang penting waktu atau durasi tidurnya cukup ya sok aja atuh. Bergadang, stres, mata panda, asam lambung, migrain dan vertigo itu warna dari mengasihi sikecil dan ini normal hehe..


Makanan dan Apa Yang Anak Makan


Sudah banyak sekali ahli gizi atau dokter gizi yang membuat konten di instgram dengan berbagai edukasi yang menarik, aku setuju dengan anak yang terlalu banyak makan gula akan menjadi Hyper aktif! 

Apalagi jika tinggal bersama mertua atau ibu sendiri, mereka akan mudah memberikan jajan ke si kecil dengan dalih tidak tegaan, padahal kalau si kecil sakit siapa yang susah? Pasti kita dong. 

Namun bukan berarti kita menjadi over protektif soal makanan anak, tidak masalah kok jika sesekali memberinya permen (dibatasi) atau memberi penyedap dimasakannya, agar dia merasa bahwa makan adalah hal yang menyenangkan.


Mungkin sampai sini dulu ya.. aku akan share hal-gal menarik lagi kedepannya, so kepoin blog aku yaaa




You Might Also Like

0 comments